DIHARAPKAN KEPADA SEMUA PENGURUS IKBR BATAM UNTUK DAPAT HADIR DALAM RANGKA KEGIATAN RAPAT PENGURUS YANG DILAKSANAKAN PADA:
HARI/TANGGAL : SABTU/25 AGUSTUS 2012
TEMPAT : PERUMAHAN TAMAN SARI HIJAU BLOK B7 NO 21
TIBAN
AGENDA : MEMBAHAS AD/ART DAN PROGRAM
WAKTU : 15.00 WIB - SELESAI
CONTAC PERSON : ZULFA IBRAHIM.
HP : 08127789931
BATAM, 23 AGUSTUS 2012
SEKRETARIS IKBR
TTD
ADI SAPUTRA, M.Pd
Rabu, 22 Agustus 2012
Sabtu, 26 Mei 2012
Komposisi Pengurus IKBR Tahun 2012-2014
Susunan Pengurus IKBR Batam yang dilantik oleh Dewan Pembina pada tanggal 20 Mei 2012 di Tanjung Pinggir Sekupang adalah sebagai berikut:
KOMPOSISI
KEPENGURUSAN
IKATAN KELUARGA BESAR
RAO
( IKBR ) KOTA BATAM
MASA BAKTI 2012 –
2014
I.
DEWAN
PENASEHAT
1. WALIKOTA
BATAM
2. KEPALA
DPRD KOTA BATAM
3. BUPATI
PASAMAN
4. KETUA
DPRD KABUPATEN PASAMAN
5. KETUA
LAM KOTA BATAM
6. KETUA
LKAAM KABUPATEN PASAMAN
II.
DEWAN
PEMBINA
KETUA : H. INDRA ACHMAD
SEKRETARIS : IBRAHIM KOTO
ANGGOTA :
1.
IR. H.SYAFRIZAL
2.
IR. HERMAN LUBIS,MBA
3.
ERIZAL M.ISA,ST
4.
TARMIZI RUMAH HITAM
5.
ABDUL HARIS LUBIS
6.
SYAHRIAL LUBIS
7.
Drs. TAJUDDIN
8.
Dr. OSCAR,Sp.A
9.
SYAMIRWAN
10. BIMA
SAKTI,S.Ag
11. M.RIDWAN
12. ERMI
SERI
13. BORKAT
ARIF HALOMOAN
14. HUSIN
SIREGAR
III.
DEWAN
PENGURUS HARIAN
KETUA UMUM : ZULFA
IBRAHIM,SE
SEKRETARIS UMUM : ADI SAPUTRA,M.Pd
BENDAHARA UMUM : RAHMA WIRNI EKAYANTI
WAKIL BENDAHARA UMUM : DAMRI
KETUA BIDANG KEANGGOTAAN DAN
KEORGANISASIAN :
FERDIAN
EFFENDI
KETUA BIDANG EKONOMI DAN SDM :
ASRUL
WATHAN,SE
KETUA BIDANG HUKUM &
KETENAGAKERJAAN :
ALEX
CHANDRA, S.E
KETUA BIDANG KEPEMUDAAN,
SENI, BUDAYA DAN OLAH RAGA : SULAIMAN
KETUA BIDANG SOSIAL DAN
KEROHANIAN :
M.
SAMIN
KETUA BIDANG KEWANITAAN :
DERMAWATI
KETUA BIDANG HUMAS :
M.
WASI’AN PARINDURI
1. KOORDINATOR HUMAS WILAYAH BATU AJI :
ALFANDRI
PARINDURI
2. KOORDINATOR HUMAS WILAYAH NAGOYA,JODOH
& BENGKONG :
AMIN
3. KOORDINATOR HUMAS WILAYAH SEKUPANG :
ALDIZA
4. KOORDINATOR HUMAS WILAYAH MUKA KUNING
&TANJUNG PIAYU :
IRWANDI,
S.Kom
5. KOORDINATOR HUMAS WILAYAH BATAM CENTRE,
BATU BESAR DAN NONGSA :
EKRADINATA
KOORDINATOR
KECAMATAN – KECAMATAN :
1. KOORDINATOR KECAMATAN RAO :
ZULKARNAIN
2. KOORDINATOR KECAMATAN RAO UTARA :
MISRAN
3. KOORDINATOR KECAMATAN RAO SELATAN :
IFAN
4. KOORDINATOR KECAMATAN MAPATTUNGGUL UTARA :
MARZUKI NASUTION
5. KOORDINATOR KECAMATAN MAPATTUNGGUL
SELATAN :
KADRI
6. KOORDINATOR KECAMATAN PADANG GELUGUR :
MARWIN
7. KOORDINATOR KECAMATAN PANTI :
KEMAL HARIS
8. KOORDINATOR KECAMATAN DUO KOTO :
BIMA SAKTI,S.Ag
Kamis, 03 Mei 2012
ACARA HIBURAN DAN PENGUKUHAN
ACARA HIBURAN DAN
PENGUKUHAN
KEPENGURUSAN IKATAN
KELUARGA BESAR RAO
( IKBR ) KOTA BATAM
MASA BAKTI 2012 –
2014
I.
PENDAHULUAN
Sudah suatu fenomena alamiah bahwa terjadi
pergerakan atau mobilitas penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya
diberbagai belahan dunia, termasuk mobilitas Urang Rao ke Pulau Batam.
Mobilitas penduduk didorong oleh berbagai faktor dan salah satu faktor dominan
adalah faktor ekonomi dalam arti perpindahan urang Rao ke Batam adalah untuk
memperbaiki kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik.
Jumlah Urang Rao di Batam ada sekitar 1000
orang yang tersebar di berbagai wilayah Kota Batam dengan keragaman profesi
baik sebagai seniman, birokrasi, pengusaha dan pekerja. Sebahagian besar adalah
masih berusia muda dan produktif.
Kehadiran Urang Rao di Batam sudah seyogyanya
membawa arti bagi Kota Batam dan Rao sendiri, dan jangan menjadi beban negatif
bagi Batam.
Dalam upaya saling menjaga hubungan dan
nasehat menasehati sesama Urang Rao di Batam termasuk membangun kepedulian
sosial, ekonomi dan lainnya, maka Ikatan Keluarga Besar Rao dikukuhkan dan pada
saat ini dilaksanakan Pengukuhan sebagai legitimasi sosial keberadaan IKBR di
tengah warga Batam.
II.
MAKSUD & TUJUAN
1.
Menginventarisir
jumlah warga Batam asal Rao
2.
Membangun
dan Menjaga Silaturrahim sesama Urang Rao di Batam dan dengan berbagai kelompok
etnis lainnya di Batam.
3.
Membangun
Kepedulian sosial
4.
Sebagai
Legitimasi Sosial IKBR
5.
Turut
bersama – sama komponen etnis masyarakat lainnya mewujudkan iklim kondusif bagi
perkembangan Batam
III.
WAKTU & TEMPAT
PELAKSANAAN
Hari
/ Tanggal : Minggu / 20 Mei 2012
Waktu
: Pukul 8.30 s/d
Selesai
Tempat
: Pantai Tanjung
Pinggir Sekupang
Acara : Pengukuhan IKBR dan
Hiburan
Sabtu, 14 April 2012
UNDANGAN RAPAT PENGURUS IKBR
DIHARAPKAN KEPADA SEMUA PENGURUS IKBR BATAM UNTUK DAPAT HADIR DALAM RANGKA KEGIATAN RAPAT PENGURUS YANG DILAKSANAKAN PADA:
HARI/TANGGAL : MINGGU/15 APRIL 2012
TEMPAT : PERUMAHAN CENDANA TAHAP 6 BLOK F 10 NO. 5
DEPAN UNIBA BATAM CENTRE
AGENDA : PERSIAPAN PELANTIKAN PENGURUS IKBR
WAKTU : 14.00 WIB - SELESAI
CONTAC PERSON : IBRAHIM AK.
HP : 081277136499
BATAM, 14 APRIL 2012
SEKRETARIS IKBR
TTD
ADI SAPUTRA, M.Pd
HARI/TANGGAL : MINGGU/15 APRIL 2012
TEMPAT : PERUMAHAN CENDANA TAHAP 6 BLOK F 10 NO. 5
DEPAN UNIBA BATAM CENTRE
AGENDA : PERSIAPAN PELANTIKAN PENGURUS IKBR
WAKTU : 14.00 WIB - SELESAI
CONTAC PERSON : IBRAHIM AK.
HP : 081277136499
BATAM, 14 APRIL 2012
SEKRETARIS IKBR
TTD
ADI SAPUTRA, M.Pd
Sabtu, 24 Maret 2012
Agenda Rapat Pengurus IKBR Batam
Rapat pengurus akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Jumat/6 April 2012
Tempat : Perumahan Graha Nusa Permai (Cikitsu) Blok A11 No 22
(Dekat Perumahan Taman Raya)
Kelurahan Belian
Kecamatan Batam Kota
(di rumah Adi Saputra/Siad)
HP : 081364737896
Hari/Tanggal : Jumat/6 April 2012
Tempat : Perumahan Graha Nusa Permai (Cikitsu) Blok A11 No 22
(Dekat Perumahan Taman Raya)
Kelurahan Belian
Kecamatan Batam Kota
(di rumah Adi Saputra/Siad)
HP : 081364737896
Selasa, 28 Februari 2012
Tuanku Rao
Oleh : Hotman Jonathan Lumbangaol
KabarIndonesia – Polemik tentang Tuanku Rao sebagai salah satu keturunan Dinasti Sisingamangara adalah bermula dari buku Mangaraja Onggang Parlindungan Siregar yang berjudul “Pongkinangolngolan Sinambela gelar Tuanku Rao: Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak 1816-1833”. Pongkinangolngolan alias Tuanku Rao alias Umar Katab adalah anak hasil perkawinan incest antara putri Sisingamangaraja IX, Putri Gana Sinambela dengan saudara laki-laki-nya Prince Gindoporang Sinambela. Gana seharusnya memangil uda pada Gindoporang, sedangkan Gindoporang memangil Gana boru. (Tuanku Rao, hal. 59. M.O Parlindungan, 2007). Mohammad Said dalam bukunya “Si Singamangaraja XII” menjelaskan, bahwa Tuanku Rao adalah Orang Padang Matinggi dan bukan orang Batak (lihat Sisingamangaraja XII, Mohammad Said, hal 77-78). Hal itu pula yang dikatakan Buya Hamka. Gara-gara buku tersebut Buya Hamka menulis buku sangahan. Buku melahirkan buku.
MO Parlindungan menulis, karena aib itu, Ompu Sohalompoan Sisingamangaraja IX terpaksa mengusir mereka. Keduanya lari misir, menyelamatkan diri ke Singkil, Aceh. Disana lahirlah Pongkinangolgolan yang berarti menunggu terlalu lama dipengusian. Prince Gindoporang Sinambela bergabung dengan pasukan Aceh, berganti nama menjadi Muhammad Zainal Amiruddin, dan menikahi putri raja Barus. Sejak itu, Gana Sinambela membesarkan putranya seorang diri. Sepuluh tahun kisah itu Sisingamangaraja IX wafat dan digantikan anaknya, Ompu Tuan Nabolon, adek laki-laki dari Gana Sinambela menjadi Sisingamangaraja X. Aib itu sudah dilupakan, Gana dan Pongkinangolgolan diundang kembali pulang ke Bakkara.
Namun, kehadiran mereka tidak direstui tiga orang datu bolon (dukun) yang dipimpin oleh Datu Amantagor Manullang. Dukun itu meramalkan, bahwa Pongkinangolngolan suatu hari akan membunuh Singamangaraja X, Pongkinangolngolan harus dibunuh. Singamangaraja X terpaksa menjatuhkan hukuman pada bere yang disayanginya. Tetapi Sisingamangara X tidak tega, lalu membuat sandiwara, Pongkinangolngolan dieksekusi dilakukan dengan pura-pura ditenggelamkan ke Danau Toba. Pongkinangolngolan diikat pada sebatang pohon, lalu tali dilonggarkan dengan Gajah Dompak, sembari menyelipkan satu kantong kulit uang perak ke balik bajunya, sebagai bekal hidup.
Kemudian, Pongkinangolngolan dibawa solu (rakit) ke tengah danau dan dijatuhkan ke dalam air. Sudah pasti Pongkinangolngolan terapung hingga arus air membawanya terdampar di sungai Asahan. Tak pelak, ia ditolong dan diangkat menjadi anak oleh seorang nelayan bernama Lintong Marpaung. Kira-kira umur 20 tahun, ia merantau ke Angkola dan Sipirok. Merasa masih trauma dengan masa lalunya, Pongkinangolngolan merantau ke Minangkabau. Di sana ia bekerja pada Datuk Bandaharo Ganggo sebagai perawat kuda.
Sementara, Tuanku Nan Renceh, yang mempersiapkan gerakan Mazhab Hambali, meminta pada Datuk Bandaharo Ganggo untuk menyerahkan Pongkinangolngolan untuk didik. Apalagi desas-desus silsilah dari Pongkinangolngolan sebagai keturunan dinasti Sisingamangaraja telaha diketahui. Tuanku Nan Renceh menyusun siasat untuk mengIslamkan Tanah Batak. Tahun 1804, Pongkinangolngolan masuk Islam dan berganti nama Umar Katab, Katab jika dibalik terbaca Batak. Umar Katab dikirim ke Mekkah dan Syria untuk menimba ilmu agama. Di sana ia mengikuti pendidikan kemiliteran sebagai kavaleri Janitsar Turki.
Tahun 1815, Umar Katab pulang dari Mekkah dan ditabalkan menjadi panglima tentara Padri dan diberi gelar Tuanku Rao, oleh Tuanku Nan Renceh. Ada yang menyebut Tuanku Rau.
Azas Manfaat
Perang Padri berawal dari pertentangan antara kaum adat dengan kaum ulama di Sumatera Barat. Semangat Padri lahir dari beberapa tokoh Islam yang mendalami Mazhab Hambali, dan ingin menerapkan di Sumatera Barat. Dalam agama Kristen, Mazhab Hambali bisa disebut mirip gerakan puritan, aliran yang memengang teguh kemurniaan ajarannya, namun tidak sama.
Pasukan Padri mengunakan pakaian warna putih-putih. Pasukan Padri yang dipimpin Tuanku Rao bukan hanya berperang melawan kaum adat dan Belanda, melainkan juga menyerang Tanah Batak Selatan dan Utara. Penyerbuan pertama Padri ke Tanah Batak dimulai dengan meluluhlantahkan benteng Muarasipongi yang dikuasai Marga Lubis. Diperkirakan pasukan Padri 5.000 orang pasukan berkuda ditambah 6.000 infanteri. Seluruh penduduk Muarasipongi dibabat habis. Basyral Hamidy Harahap yang menulis buku Greget Tuanko Rao menyebutnya mirip holocaust. Setelah Selatan dikuasai Padri, mereka hendak ke Utara yang dikuasai Sisingamangaraja. Perang ini dimamfaatkan Klan Siregar, atas dendam mereka terhadap dinasti Sisingamangaraja. Salah satu keturunan Klan Siregar adalah Jatengger Siregar bergabung dengan pasukan Padri.
Tahun 1819, dari Selatan pasukan Padri berajak ke Utara untuk menyerang kerajaan Singamangaraja X di Bakkara. Perang ke Utara dimamfaatkan beberapa pihak. Terutama bagi Klan Siregar sebagai kesempatan balas dendam. Konon, Raja Oloan Sorba Dibanua, kakek moyang dari Dinasti Singamangaraja, pernah menyerbu pemukiman Marga Siregar di Muara. Dalam perang tanding itu Klan Siregar kalah, Raja Porhas Siregar sebagai pemimpin tewas. Sejak saat itu dendam kusumat terus terngiang pada keturunan Raja Porhas Siregar. Memang banyak yang menyebut hal itu impossible, dendam berkepanjangan sampai 26 generasi. Serangan Padri ke Dinasti Sisingamangaraja dimafaatkan Jatengger Siregar sebagai ajang balas dendam. Jatengger menyasar Singamangaraja X dan membunuhnya. Kepalanya dipenggal, ditusukkan dan ditancapkan ke tanah. Sementara, Tuanku Rao tidak terbetik menggagalkan pembunuhan terhadap tulangnya itu.
Tahun 1820, pasukan Paderi minggir dari Tanah Batak karena terjangkit virus kolera dan epidemi penyakit pes. Ada asumsi virus itu muncul sebab terlalu banyak mayat membusuk tidak sempat dikuburkan. Dari 150.000 orang tentara Padri, yang selamat hanya tersisa sekitar 30.000 orang. Lebih banyak meninggal karena virus tersebut.
Ada tiga asumsi yang bisa diambil dari kisah tersebut. Pertama perang Padri yang ingin menyebarkan agama Islam. Kedua, Klan Siregar yang memamfaatkan perang Padri membalas dendam terhadap Sisingamangara. Terakhir, ramalan datu Amantogar Manullang yang mengatakan, “Tuanku Rao akan membunuh Sisingamangaraja X terbukti, walau tidak langsung dilakukan Tuanku Rao. Tetapi Jatengger Siregar sebagai anak buah Tuanku Rao.”
*)Penulis adalah pewarta di majalah budaya Batak, tinggal di Bekasi
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=20&jd=Keturuanan+Dinasti+Sisingamangaraja,+Panglima+Perang+Padri&dn=20081008131645
Langganan:
Postingan (Atom)